14 Agustus 2005, kuinjakkan kakiku untuk pertama kali di kota itu. Kota di mana aku belajar tentang hidup dan bertahan hidup. Di mana aku bertemu dengan orang-orang hebat yang secara tidak langsung telah mengajariku tentang banyak hal. Kota yang sampai sekarang masih membuatku rindu untuk menjejakkan kaki ke sana, mengelilingi jalan-jalannya dan menghirup sejuk udaranya.
Ah...aku rindu akan kota kecil itu, kota yang berada di bagian timur pulau Jawa. Kota yang memiliki sejuta gumuk dan memiliki perpaduan beberapa budaya. Kota di mana selama kurang lebih enam tahun aku meminum airnya dan kuhirup udaranya. Jember, aku rindu suasana hangat kotamu.
Sekitar tujuh setengah tahun yang lalu aku datang pertama kali di kota Jember. Tapi jauh sebelum itu aku telah mengenal dua nama tempat di kota itu. Bukan dari kunjungan langsung, tapi hanya dari cerita seorang teman sewaktu aku duduk di bangku sekolah dasar.
Waktu itu aku dan teman-temanku sering sekali bermain tebak-tebakan nama kota di sebuah peta. Dimana satu orang bertugas menyebutkan nama sebuah kota, sedangkan yang satu lagi bertugas menemukan nama kota itu di peta. Saat itu temank berujar bahwa liburan tempo hari dia mengunjungi saudaranya di Kencong dan Puger. Dia pun menunjukkan nama dua tempat itu di peta dan aku baru pertama kali tahu ada nama kedua tempat itu di dalam peta. Entah sihir apa yang dia gunakan dan mantra apa yang dia rapalkan. Semenjak saat itu aku selalu ingin melihat dua nama tempat itu di peta. Aku terobsesi.
Aku memikirkan seperti apa Kencong itu? seperti apa Puger itu? setiap kali aku membuka peta, mataku selalu tertuju pada dua nama tempat itu. Aku semakin penasaran dengan pemikiranku sendiri akan suasana kedua tempat itu. Hingga akhirnya menjadi kebiasaan bagiku untuk melihat nama Kencong dan Puger dalam peta. Kejadian ini pun berlangsung cukup lama, hingga aku duduk di bangku sekolah menengah pertama.
Setelah lulus dari SMP aku sedikit lupa dan sudah tidak melakoni kebiasaan yang sedari SD kulakukan. Aku pun juga seperti sudah tidak peduli terhadap pesona fantasi Kencong dan Puger di dalam peta.
Sewaktu memilih perguruan tinggi selepas lulus SMA, aku memilih salah satu perguruan tinggi di Surabaya dan Jember. Aku memilih salah satu perguruan tinggi di Surabaya karena aku tertarik dengan jurusannya. Dan kenapa aku memilih Jember? aku memilih perguruan tinggi di Jember karena grade-nya di bawah perguruan tinggi yang ku pilih di Surabaya. Jadi seumpama aku gagal di pilihan pertama, setidaknya masih ada yang nyanthol di pilihanku yang kedua.
Mungkin apa yang kita pikirkan merupakan doa secara tidak sadar. Dan doa secara tidak sadar itu terkabul. Aku gagal di pilihan pertama. Tapi aku lolos di pilihan kedua. Alhasil, aku memulai kehidupanku jauh dari orang tua dan terasing di Jember. Memulai sebagai anak rantau di kota kecil Jember. Mencoba mengenal, dan mencoba mencintai kota itu.
Setelah beberapa bulan di Jember, aku baru menyadari bahwa dulu aku pernah terobsesi dengan nama tempat di dalam peta. Ya, Kencong dan Puger sekitar sepuluh tahun yang lalu. Waktu itu aku baru tahu kalau itu adalah nama dua kecamatan di kabupaten Jember. Serasa di bawa berputar kembali ke masa lalu, waktu bermain tebakan nama kota dalam peta, saat temanku bercerita tentang liburannya Kencong dan Puger. Ketika kubuka lembaran peta dan selalu kupandangi nama dua tempat itu. Ketika aku membayangkan seperti apa suasana Kencong dan Puger. Dan aku sekarang telah berada di pusat kota Jember. Sudah jauh lebih dekat secara jarak dengan kedua tempat itu.
Dan waktu pun berlalu, entah bulan apa di tahun 2006 aku telah berada di atas tanah Puger dan Kencong. Sekarang aku tidak hanya melihat dari dalam peta dan membayangkan serta menerka seperti apa suasana kedua tempat itu. Aku telah datang secara langsung dan menapakkan kakiku di atasnya. Mungkin seperti ini rasanya ketika temanku dulu berada di sini, mungkin juga udara yang kuhirup ini yang dulu juga pernah dihirup oleh temanku. Ah...indah sekali rasanya berada di dua tempat ini. Tempat yang dulu hanya bisa kujangkau dengan mata lewat selembar peta. Dan sekarang aku sudah berada di sana.
Saat itu aku berterimakasih kepada temanku yang sudah membuat aku penasaran selama bertahun-tahun akan tempat itu. Memberikanku kebiasaan yang sedikit aneh tapi secara tidak langsung telah menjadi mimpi kecilku yang telah terpenuhi. Dan memberiku Pandangan Pertama di dalam peta dan akhirnya menjadi pandangan secara nyata.
Kencong, Puger dan akhirnya Jember.......
Peta jawa timur diambil dari sini |
* * * * * *
Tulisan ini di ikutkan dalam Give Away